Beli projector UKMI, Duit dari mana? Begini ceritanya…

Sudah berulang-alik “ulang-kali” sebetulnya wacana membeli projector  itu dilemparkan dalam syuro-syuro pengurus UKMI.  Melihat kondisi APBU (Anggaran Penerimaan dan Belanja UKMI) tahun 2012 membuat beberapa pengurus berpikir tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh tujuh keliling untuk memutuskan dua opsi yang sulit itu, beli projector  ”atau” untuk kegiatan. Dana kas UKMI  ketika itu sudah masuk hitungan juta, namun juga sangat dibutuhkan untuk beberapa agenda dakwah yang menyongsong di depan pelupuk mata. 



Sebagian berpendapat bahwa membeli projector tidaklah urgen dengan kondisi keuangan sekarang, sehingga lebih condong terhadap opsi kedua.  Dalam dimensi yang lain… Beberapa pengurus akhwat khususnya yang sering mengadakan kegiatan pake projector, dengan cukup cerewetnya  berkali-kali mengeluhkan sulitnya meminjam projector.  Keluhan tersebut dan beberapa sindiran pemateri membuat beberapa ikhwan khususnya saya sedikit tersinggung, *dalam artian yang positif #jangan negative thinking.. :D


##
Efek sebuah seminar mungkin telah  turut mendobrak  pola fikir beberapa pengurus dan alumni hingga berotasi  180 derajat *berdasarkan ilmu trigonometri sewaktu SMP.  Tidak diceritakan bagaimana kronologinya karena ini bukan cerita Cinderela, tetapi  menurut selentingan kabar angin yang beredar, ada beberapa pengurus dan alumni  yang disangka  hadir di Hotel Emarald Gareden untuk mengikuti seminar  “tujuh Keajaiban Rejeki” yang tidak dilarang tersebut.  Dalam seminar tersebut sang Ippho Santosa menularkan virus “infak tanpa ampun”. Virus inilah yang kemudian menjadi cikal bakal guna menendang jauh-jauh kata “atau” di atas.


Hilangkan kata “atau” di atas..
Bukan beli pulsa “atau” beli makan
Bukan beli  blackberry “atau” jalan-jalan
Bukan beli projector “atau” untuk kegiatan
Tetapi…
Beli projector  “dan” untuk kegiatan


Beberapa saat setelah itu, digelarlah pembicaraan tertutup di internal ikhwan, yang kemudian menelurkan beberapa poin penting untuk ditindak lanjuti dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.  Tanpa memperpanjang kata-kata mukodimah… dalam kurang lebih lima menit menurut waktu handphone saya, terkumpullah Rp1,5jt, saat itu bersamaan dengan agenda Dauroh Pementor di Masjid Dakwah (11/03/2012).


Kekurangan dana hanya Rp2jt lagi… Seketika itu juga, berlepas landaslah satu skuadron SMS  jarkom dari sebuah handphone E63 keluaran tahun 2010 yang terhitung  canggih di zamannya.  Intisari dari SMS itu menyerukan kepada seluruh penerima SMS untuk beribadah meneladani Umar Bin Khattab dan Abu Bakar Assiddik yang kisah sedekahnya sudah sangat familiar di kalangan aktivis dakwah.  Bukan saatnya lagi berbasa basi, mebual tentang cerita perjuanan dan infak  para sahabat kalau tidak pernah terbersit dalam diri kita untuk mencoba meneladaninya.


Akhirnya, kurang dari hitungan minggu… 
LCD Projector UKMI pun terbeli
Epson tipe EB-S100 warna putih
Garansi 3 tahun, garansi lampu 2 tahun
Masa lampu  5000 hours
Harga Rp3,5jt


##
Cerita yang menyusulpun  menyeruak…  ada sebuah pemberitahuan bahwa, salah seorang yang terlibat dalam infak tersebut dalam minggu yang sama telah mendapatkan ganti uang infaknya sebesar lebih dari dua kali lipat secara Cuma-Cuma dan halal. Mungkin inilah yang dinamakan the power of sedekah *English 


Catatan: Niatnya berinfaklah tetap karena Alloh, bukan karena terdorong sebuah seminar atau karena mengharapkan keajaiban-keajaiban infak seperti dalam buku-buku cerita anak TK.


##
hari ini boleh menggunakan dana infak dan patungan
kedepannya saya yakin, bersama kalian... ukmi akan lebih berdikari :)


Kardus Projector UKMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar