Nama : Syahid Issmail
NIM : 090901043
Mata Kuliah : Teori Sosiologi Kontemporer
Departemen : Sosiologi
lebih lengkap dari artikel ini bisa di download di link ini
Departemen Sosiologi
Universitas Sumatera Utara
No
|
Perbedaan
|
Karl Marx
|
Ralf Dahrendorf
|
Lewis Alfred Coser
|
George Simmel
|
1
|
Penyebab Konflik
|
Ekonomi. Borjuis memiliki kepentingan tertentu sehingga melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap pekerja, di sisi lain pekerja mulai memiliki kesadara kelas untuk melakukan perjuangan kelas. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi borjuis.
|
Kekuasaan. Dalam setiap asosiasi, kepentingan kelompok penguasa merupakan nilai-nilai yang merupakan ideologi keabsahan kekuasannya, sementara kepentingan-kepentingan kelompok bawah melahirkan ancaman bagi ideologi ini serta hubungan-hubungan sosial yang terkandung di dalamnya.
|
Latar belakang munculnya pemikiran Coser tentang fungsi konflik sosial dapat dijelaskan dengan melihat kondisi inlektual, sosial dan politik pada saat itu. Kondisi intelektual adalah respon Coser atas dominasi pemikiran fungsionalisme yang merupakan orientasi teoritis dominan dalam sosiologi Amerika pada pertengahan tahun 1950 .
|
Kelompok Sosial. Kelompok kecil dan kelompok besar
|
2
|
Fungsi Konflik
|
Untuk mencapai keadilan dan kemakmuran di dalam masyarakat diperlukan revolusi kelas. Revolusi ini bisa dilakukan dengan cara kekerasan agar terjadi perubahan drastis ke arah yang lebih baik.
|
konflik konflik berfungsi untuk mnciptakan perubahan dan perkembangan, dia mengatakan bahwa apabila kelompok-kelompok, pertentangan muncul, maka mereka akan terlibat terhadap tindakan-tindakan yang terarah kepada perubahan di dalam struktur sosial jika konflik itu adalah intensif, maka perubahan akan bersifat radikal dan jika konflik itu di wujudkan dalam bentuk kekerasan maka perubahan struktur akan berubah dengan tiba-tiba.
|
konflik tidak serta-merta merusakkan, berkonotasi disfungsional, disintegrasi ataupun patologis untuk sistem dimana konflik itu terjadi melainkan bahwa konflik itu dapat mempunyai konsekuensi-konsekuensi positif untuk menguntungkan sistem itu.
|
Konflik dalam kelompok akan menciptakan rasa memiliki kelompok terhadap anggota,
sentralisasi terhadap struktur dan menciptakan persekutuan. Kelompok akan membangun
eksistensi sosialnya terhadap musuh mereka ketika kelompok menghadapi adanya
perlawanan dari musuh.
|
3
|
Modal/Faktor Produksi
|
Borjuis sebagai pemilik modal memiliki kontrol penuh untuk mengendalikan roda ekonomi dan melakukan eksploitasi terhadap pekerja.
|
Dekomposisi modal
Menurut Dahrendorf timbulnya korporasi-korporasi dengan saham yang dimiliki oleh orang banyak, dimana tak seorangpun memiliki kontrol penuh merupakan contoh dari dekomposisi modal.
| ||
4
|
Tenaga Kerja
|
Perusahaan dikendalikan sepenuhnya oleh pemilik modal. Kaum pekerja akan tetap tereksploitasi bila tidak memiliki kesadaran untuk melakukan perjuangan kelas. Marx tidak membedakan skil setiap pekerja.
|
Dekomposisi Tenaga Kerja
Di abad spesialisasi sekarang ini mungkin sekali seorang atau beberapa orang mengendalikan perusahaan yang bukan miliknya, seperti halnya seseorang atau beberapa orang yang mempunyai perusahaan tapi tidak mengendalikanya. Karena zaman ini adalah zaman keahlian dan spesialisasi, manajemen perusahaan dapat menyewa pegawai-pegawai untuk memimpin perusahaanya agar berkembang dengan baik.
|
Kompetisi diartikan sebagai bentuk konflik tak langsung dimana kemenangan harus
terjadi akan tetapi bukan merupakan tujan akhir dan setiap pelaku tertuju pada tujuan tanpa menggunakan kekuatan dalam perlawanan dari partai selanjutnya (konsumen) atau
untuk semuanya.
| |
5
|
Kelas Sosial
|
Marx tidak mendefinisikan kelas secara panjang lebar tetapi ia menunjukkan bahwa dalam masyarakat, pada abad ke-19 di Eropa di mana dia hidup, terdiri dari kelas pemilik modal (borjuis) dan kelas pekerja miskin sebagai kelas proletar. Kedua kelas ini berada dalam suatu struktur sosial hirarkis, kaum borjuis melakukan eksploitasi terhadap kaum proletar dalam proses produksi.
|
Timbulnya kelas menengah baru.
Pada akhir abad kesembilan belas, lahir kelas pekerja dengan susunan yang jelas, di mana para buruh terampil berada di jenjang atas sedang buruh biasa berada di bawah.
|
Persamaan:
Ø Terdapat kelompok-kelompok atau kelas-kelas dalam masyarakat.
Ø Senantiasa ada konflik dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Teori fungsionalisme structural. http://cahdayaan.wordpress.com/2010/05/21/teori-fungsionalisme-structural/, diakses tgl. 1 Oktober 2010
Teori Konflik. http://benyahya.student.umm.ac.id/2010/07/09/teori-konflik/, diakses tgl. 1 Oktober 2010
Teori konflik. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_konflik#Inti_Pemikiran_2, diakses tgl. 1 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar