Pengaruh Perkembangan Pendidikan terhadap Perubahan Masyarakat di Indonesia

Nama : Syahid Ismail
NIM : 090901043
Mata Kuliah : Perubahan Sosial

Pada masa awal perkembaangannya, pendidikan di kepulauan Nusantara telah berlangsung sejak kedatangan manusia awal (zaman purba) dan berlanjut terus saat kedatangan bangsa-bangsa asing seperti India dan Cina yang melakukan kegiatan perniagaan. Pada masa ini pengaruh pendidikan telah membawa pengaruh besar, terbukti dari banyak berdirinya kerajan Hindu-Budha yang telah mengenal teknologi dan ilmu pengetahuan terutama pengetahuan tentang pertanian dan pelayaran yang menjadi sumber penghidupan masyarakat saat itu.
Terhambatnya penyelenggaraan pendidikan akan menghambat perubahan di dalam masyarakat. Mengenai hal ini bisa kita lihat dari kondisi masa penjajahan Belanda yang mencoba menghambat proses transfer pengetahuan terhadap masyarakat pribumi. Selama 3,5 abad di bawah penjajahan Belanda, Indonesia tidak mengalami perkembangan berarti.

Bukti lainnya mengenai besarnya pengaruh pendidikan terhadap perkembangan atau perubahan dalam masyarakat dapat dilihat dari dampak politik etis Belanda. Munculnya kaum etis yang dipelopori oleh Pieter Brooshooft (wartawan koran De Locomotief) dan C.Th. Van Deventer (politikus) ternyata membuka mata pemerintah kolonial untuk lebih memperhatikan nasib para pribumiyang terbelakang. Kemudian Ratu Wilhelmina menuangkan politik etis itu kedalam tiga program yang salah satunya adalah program edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan Pengembangan pendidikan.
Politik etis dalam bidang pengajaran dan pendiddikan sangat berperan dalam pengembangan dan perluasan dunia pendidikan dan pengajaran di Hindia Belanda. Salah seorang dari kelompok etis yang sangat berjasa dalam bidang ini adalah Mr. J.H. Abendonan (1852-1925) yang Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan selama lima tahun (1900-1905). Sejak tahun 1900 inilah berdiri sekolah-sekolah, baik untuk kaum priyai maaupun rakyat biasa yang haampir merata di daerah-daerah.
Sementara itu, di masyarakat telah terjadi semacam pertukaran mental antara orang-orang Belanda dan orang-orang pribumi. Kalangan politik etis merasa prihatin terhadap pribumi yang mendapatkan diskriminasi sosial-budaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berusaha menyedarkan kaum pribumi agar melepaskan diri dari belenggu feodal dan mengembangakan diri menurut model Barat, yang mencakup proses emansipasi dan dan menuntut pendidikan kearah swadaya.
Perlu diakui bahwa kesadaran akan semangat kemerdekaan pertama kali lahir di kalangan pribumi terpelajar. Beberapa pristiwa perjuangan kemerdekaan di Eropa dan Amerika yang diketahui oleh kaum pribumi terpelajar dari media cetak dan elektronik turut menyulut semangat kemerdekaan itu. Kemudian kaum terpelajar dari kalangan priyai melakukan usaha penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya pendidikan dengan berbagai cara diantaranya dengan pemberian beasiswa bagi pelajar.
Lembaga pendidikan Taman Siswa yang didirikan Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional) di Yogyakarta merupakaan salah satu cikal bakal yang mendorong perubahan dalam masyarakat. Taman Siswa kemudian melahirkan para cendikiawan muda yang membawa perubahan di negeri ini.
Dalam perkembangannya hingga saat ini, pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak kemajuan. Namun demikian, tigkat kemajuan pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dibanding Negara-negara Eropa bahkan oleh Negara tetangga sekalipun. Tidak diketahui penyebab pasti dari terhambatnya perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, namun selama ini pemerintah selalu menjadi pihak yang disalahkan karena kebijakannya yang tidak memihak dunia pendidikan. Di sisi lain, kesadaran mental dan nilai-nilai negatif dalam masyarakat juga ada yang turut menghambat perkembangan pendidikan.
Akibat dari tertinggalnya penddidikan tanah air, akhirnya banyak sekali masalah yang dialami negreri ini diantaranya adalah kemiskinan, kriminalitas, dan pengangguran yang disebabkan buruknya kualitas SDM. Rendahnya tingkat pendiddikan di Indoneesia menjadi permasalahan yang sangat mendasar, meski demikian kesadaran pemerintah untuk mempercepat laju penddidikan dirasakan masih kurang terbukti dari minimnya anggaran pendidikan yang dikeluarkan.
Dari pemaparan singgkat di atas, dapat diketahui dan disimpulkan bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap masyarakat di Indonesia. (written by. Syahid Ismail)

Sumber Bacaan:
Tokohindonesia.com/ki-hajar-dewantara. (diakses 29 September 2010)
Wikipeedia.org/taman-siswa. (diakses 29 September 2010)
Id.wikipedia.org/politik-etis. (diakses 29 September 2010)
Mail-archive.com. Politik Etis Belanda. (diakses 29 September 2010)
Belajarsejarah.com. Politik etis untuk Para Petani Pribumi. (diakses 29 September 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar