OLEH:
Nama : Syahid Ismail
NIM : 090901043
Mata Kuliah : Perubahan Sosial
Bagi manusia, alam mempunyai makna yang sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya alam mempunyai nilai estetika yang mendorong manusia untuk cinta pada alam, alam sebagai sumber penyediaan bahan-bahan makanan, pakaian dan tempat tinggal, serta alam menjadi sumber kesehatan, keindahan, dan hiburan atau rekreasi.
Mengingat pentingnya alam bagi kehidupan manusia, maka sudah seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan dengan alam yang ada di sekitar kita agar tetap terjaga kelestariannya. Namun apa yang terjadi? Tidak jarang tindakan manusia justru mengakibatkan munculnya kerusakan alam. Misalnya tindakan manusia menebang hutan secara liar. Tindakan tersebut dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan karena terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya.
Bencna alam merupakan faktor penyebab perubahan ssosial yang sangat besar dampaknya. Lingkungan alam sangatlah mempengaruhi sendi kehidupan suatu masyarakat sehingga bila terjadi perubahan pada lingkungan maka dampaknya adalah terjadinya perubahan sosial terhadap masyarakat tersebut.
Faktor alam yang paling berpengaruh terhadap perubahan sosial adalah bencana alam. Bencan alam berdasarkan faktor penyebabnya dibagi meenjadi dua macam yaitu:
1. Bencana alam yang disebabkan perbuatan manusia. Misalnya karena perusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia dengan cara menebang pohon, membuang sampah sembarangan, dan pembuangan polusi seperti polusi bahan bakar pabrik dan kendaraan. Bencana alam ini biasanya berupa banjir, longsor, dan kesulitan air bersih. Baencana alam ini bisa dicegah oleh manusia denagn cara menjaga lingkungan dari perbuataan yang dapat merusaknya.
2. Bencana alam yang alamiah. Bencana alam jenis ini bukanlah kehendak ataupun hasil perbuatan manusia, bencana alam ini biasanya berupa gunung meletus, gempa, dan hujan meteor. Manusia sangat sulit mengendalikan bencana alam jenis ini sehingga yang bisa diambil hanyalah langkah antisipasi tanpa bisa menekan faktor penyebabnya.
Perubahan lingkungan yang disebabkan bencana alam biasanya sangat dahsyat akibatnya. Misalnya pada kasus bencana meletussnya gunung Sinabung di Sumatera Utara. Sejak tanggal 28-30 Agustus 2010 letusan gunung Sinabung itu kemudian memaksa 26.000 warga mengungsi ke Brastagi dan Kaban Jahe. Warga terpaksa meninggalkan tempat tinggal, tempat kerja, dan segala sesuatu yang menunjang kehidupan mereka di kaki gunung Sinabung. Di sisi lain terdapat gangguan juga dalam hal struktur dan stratifikasi sosial.
Kedaan masyarakat yang tadinya teratur, memiliki sistem, dan terdapat stratifikasi di dalamnya kini sudah tidak terlihat lagi. Saat ini mungkin sangat sulit membedakan mana penddudduk kaya dan miskin, mana penduduk berkedudukan tinggi dan rendah. Kini semuanya sama tidak ada yang lebih kaya dan tidak ada yang kedudukannya lebih tinggi, semuanya hanya bisa hidup dengan mengandalkan bantuan dari pihal LSM maupun pemerintah.
Selain itu saat ini juga sedang booming isu mengenai global warming dan perubahan iklim, global warming dan perubahan iklim adalah salah satu dari berubahnya kondisi lingkungan alam. Hal ini pun sangat berpengaruh terhadap sikap dan pola produksi dunia industri. Berbagai kebijakan dan usaha-usaha menekan global warming cukup untuk menyebabkan perubahan sosial di dalam masyaratak.
Dari kasus di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan alam berupa bencana sangatlah mempengaruhi perubahan sosial.
Adapun untuk memperjelas mengenai dampak positif dan dampak negatif dapi perubahan sosial yang disebabkan faktor alam adalah sebagai berikut:
A. Dampak Negatif
1. Terjadi gangguan pada Stuktur Sosial.
Seperti dijelaskan Talcot Parsons dalam teori struktural fungsional, di dalam masyarakat tentu terdapat sruktur sosial yang mengendalikan seluruh sendi kehidupan masyarakat sehingga masyarakat menjadi tertib dan nyaman. Misalnya di sebuah desa korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, tadinya desa tersebut tentram dan nyaman karena segala sesuatunya telah diatur oleh pemerintah desa. Namun, setelah terjaddinya bencana tidak ada lagi kantor kepala desa dan pemerintahan desa tidak lagi berjalan sehingga terjadi kebingungan di dalam masyarakat di tempat pengungsian.
2. Rusaknya Infrastruktur
Kehidupan masyarakat di suatu wilayah tidak terlepas dari infrastruktur yang ada. Rusaknya infrastruktur seperti tempat tinggal, tempat kerja, dan sarana-sarana umum akan sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Tidak mudah untuk membangaun kembali secara utuh seluruh infrastruktur yang telah di bangun dalam masyarakat selama puluhan bahkan ratusan tahun lamanya.
3. Meningkatnya Beban Pemerintah
Bencana alam yang besar seperti Lumpul Lapindo dan Tsunami di Aceh sangat memerlukan biaya yang yang besar untuk menanggulanginya. Ribuan pengungsi dan korban yang kehilangan seluruh harta kekayaan serta rusaknya infrastruktur akan membebani APBN atau APBD pemerintah.
Disamping ketiga dampak negatif yang diuraikan di atas, masih banyak pula dampak negative lainnya seperti matinya roda perekonomian, meningkatnya jumlah pengangguran, dan terhambatnya pendidikan.
B. Dampak Positif
Selain dampak negatif, faktor alam juga dapat mendorong terjadinya perubahan sosial positif misalnya sebagai berikut:
Pada saat memiliki nasib yang sama yaitu sedang menghadapi suatu masalah yang sama dan harus mencari jalan keluar bersama, maka rasa solidaritas dalam kelompok (ingroup) dalam masyarakat biasanya meningkat. Hal ini dapat menambah keharmonisan dan menghilangkan ego individu tertentu. Selain itu, solidaritas dari luar kelompok (out group) juga meningkat, biasanya masyarakat di luar sana akan segera mengirimkan bantuannya kepada keoran bencana alam.
Rekonstruksi masyarakat yang rusak juga bisa menjadikan massyarakat lebih baik dan lebih tertata keadaannya. Misalnya pada masyarakat yang tadinya kesenjangan sosialnya sangat tinggi, setelah bencana pemerintah memberikan rumah dan fasilitas yang sama kepada setiap kepala keluarga sehingga orang yang tadinya tidak punya rumah pun akhirnya memiliki rumah yang sama dengan penduduk yang tadinya kaya raya.
DAFTAR PUSTAKA
Futaqi, Afif , dkk. Perubahan Sosial Budaya; Studi kasus nias pasca tsunami.
http://www.scribd.com/doc/16377525/Perubahan-Sosial-Budaya-Nias-Pasca-Tsunami (diakses tgl. 30 Agustus 2010)
http://www.gurumuda.com/bse/faktor-penyebab-perubahan-sosial. (diakses tgl. 30 Agustus 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar