ANALISIS TENTANG MASKULINITAS DI MEDIA MASSA

Nama               : Syahid Ismail
NIM                : 090901043
Mata Kuliah    : Sosiologi Gender


ANALISIS TENTANG MASKULINITAS DI MEDIA MASSA
(Pembahasan Artikel tentang Maskulinitas Mbah Marijan sebagai Bintang Iklan Kuku Bima Ener-G)

artikel ini bisa didownload dalam versi PDF klik di sini

Kedua artikel di bawah membahas tentang icon Mbah Marijan dalam produk Kuku Bima Ener-G. Kuku Bima merupakan sebuah produk minuman suplemen bagi pria yang memiliki khasiat  meningkatkan kekuatan, keperkasaan, keberanian, vitalitas seksual, dan kejantanan pria.
Dalam iklan produk Kuku Bima Mbah Maridjan digambarkan sebagai seorang sosok yang kuat, pemberani, perkasa, bertanggung jawab, dan jantan.  Mbah Marijan sering ditampilkan dengan tokoh lain seperti Crish John (petinju), Bambang Pamungkas (pemain bola), Aderai (binaragawan), dan artis-artis maskulin lainnya.
Untuk menganalisis tentang sisi maskulinitas dari kedua artikel di bawah maka perlu diketahui terlebih dahulu tentang definisi maskulinitas itu sendiri.  Dalam teori sosiologi gender, Connell seperti dikutip oleh Wajcman mengungkapkan bahwa maskulinitas ada dua bentuk dominan, maskulinitas secara budaya atau ‘maskulinitas hegemonik’ dan bentuk maskulinitas yang ‘tersubordinasi’. Yang dimaksud dengan hegemonic di sini adalah pengaruh sosial yang dicapai bukan karena kekuatan melainkan karena pengaturan kehidupan pribadi dan proses-proses budaya. Hal ini berlawanan dengan tersubordinasi, di mana kekerasan adalah kunci yang sangat berpengaruh untuk memaksakan sebuah cita-cita/kekuasaan bagi maskulinitas tersebut. Maskulinitas hegemonik adalah bentuk maskulinitas ‘ideal’ karena tidak harus berhubungan erat dengan kepribadian aktual laki-laki. Namun Wajcman menilai bahwa ada inti maskulinitas dominan yang tercermin dalam varian-varian yang berbeda. Contohnya dalam masyarakat barat kontemporer, maskulinitas hegemonik ini sangat erat dengan paradigma agresivitas dan kekerasan seperti yang dipahami kaum feminis kontemporer sejauh ini.[1] Tolok ukur bentuk maskulinitas semacam ini adalah debu, kebisingan, dan bahaya. Namun bisa juga dalam konsep maskulinitas masyarakat barat kontemporer, bentuk maskulinitas berhubungan erat dengan ‘kekuatan’ mereka akan penguasaan teknologi yang merupakan realisasi laki-laki yang secara sosial gagal mengkompensasikan kurangnya kekuatan ‘fisik’ mereka. Contoh kasus disini adalah kaum hackers yang secara fisik tidak menarik dan patologis namun secara teknik mereka adalah potret ‘perkasa’ dalam hubungannya dengan laki-laki lain dan perempuan yang kurang memiliki keahlian seperti mereka.[2]
Secara fisik Mbah Marijan tidak sekekar bintang-bintang iklan Kuku Bima yang lainnya, ia adalah sosok yang sudah tua renta dan lemah. Namun demikian, “Keberanian seorang Mbah Marijan menantang kekuatan alam, menjadikan dirinya menjadi selebrity yang menjadi model iklan dari suatu perusahaan jamu dengan gelar pendekar Kuku Bima yang ROSO-ROSO.”[3]
Menurut Handoko (2010) seorang yang maskulin memiliki ciri berikut: rasional, cerdas, pengambil keputusan yang baik/tegas, dan perkasa! Keberanian Mbah Marijan adalah sisi maskulinitas yang dikapitalisasi menjadi sebuah icon iklan, Mbah Marijan oleh masyarakat sangat dihormati karena dianggap memiliki kemampuan untuk mengendalikan merapi dan dapat menyelamatkan suluruh penduduk sekitar merapi. Dari profesinya sebagai juru kunci merapi-lah muncul anggapan bahwa Mbah Maridjan adalah sosok yang kuat, padahal secara empiris beliau adalah seorang yang sudah tua renta dan secara logika tidak mungkin memiliki kekuatan fisik yang tangguh.
Pada tanggal 25 Oktober 2010, merapi yang telah bersatu dengan jiwa sang juru kunci meletus dengan menyemburkan debu yang tidak bisa lagi dikendalikan oleh juru kunci, sehingga kekuatan dan panasnya debu melulu lantakkan tempat tinggal dan menewaskan dirinya.[4]
Tewasnya Mbah Maridjan tentu membuktikan bahwa sebetulnya Mbah Maridjan adalah manusia biasa yang tidak bisa melawan kekuatan alam yang mahadahsyat. Namun, semangat berani mati dalam menjalankan tugas tetap dinilai sebagai sebuah nilai maskulinitas yang dapat menunjukkan kejantanan seorang pria. Dalam sejarah dan nilai-nilai yang ada, pria selalu diidentikkan sebagai pahlawan dan pelindung yang berani berkorban bahkan dengan nyawa sekalipun. Oleh sebab itu, sepeninggal Mbah Marijan perusahaan Sidomuncul tetap ingin memakai Mbah Maridjan sebagai bintang iklannya dengan mengubah motto dari “ROSO-ROSO” menjadi “Hidup adalah Kehormatan”. Meski sudah lama meninggal, sosok Mbah Maridjan masih tetap terpatri di dalam hati masyarakat Merapi.
"Mengenai iklan, Sidomuncul akan terus menayangkan iklan Mbah Maridjan dengan jargon iklan baru 'Hidup adalah Kehormatan'," ujar Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat di RS Sardjito, Jl Kesehatan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010).
Riset yang dilakukan MARS memperlihatkan bahwa selama tahun 2007, Kuku Bima yang diproduksi PT Sido Muncul terus mendominasi tingkat awareness untuk suplemen penambah gairah pria. Kemudian diikuti oleh Irex yang diproduksi PT Bintang Toedjoe dan berturut-turut ada Pilkita dan Hemaviton. Kuku Bima dengan kemampuannya memahami karakter pasar di Indonesia, berhasil untuk terus memimpin pasar di tahun 2007
Pemasaran Kuku Bima sangat dipengaruhi oleh strategi promosi, Kuku Bima sangat memahampi karakter pasar Indonesia. Produk lain hanya menonjolkan Vitalitas saja, namun ternyata dengan sosok maskulinnya Mbah Marijan yang menjadi tokoh masyarakat yang dihormati karena pengorbanannya, Kuku Bima menjadi produk peningkat vitalitas pria nomor satu.
Pada tahun 2010, berbarengan dengan hari tewasnya, Mbah Marijan banyak menghiasi media massa di Indonesia. Pemberitaan di media cetak dan elektronik banyak yang memberitakan sosok berani seorang Juru Kunci Merapi ini. Hal ini tentu memberi keuntungan tersendiri bagi Kuku Bima karena Mbah Marijan merupakan icon dari Kuku Bima. Penghormatan masyarakat terhadap Mbah Marijan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk Kuku Bima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua artikel di bawah  adalah sebuah bentuk maskulinitas yang ada di media massa, dalam hal ini maskulinitas tidak hanya diukur dari kekuatan fisik. Sosok Mbah Marijan yang dianggap pemberani dan bertanggung jawab telah berhasil membawa Kuku Bima Ener-Gi (sebuah minuman peningkat vitalitas pria) menjadi produk nomor satu di Indonesia mengalahkan pesaing-pesaingnya yang lain. Pesaing Kuku Bima kebanyakan hanya menonjolkan vitalitas seksual saja dalam iklan-iklannya, sementara Kuku Bima menonjolkan sikap pemberani dan bertanggung jawab seorang Marijan.




ARTIKEL 1
Mbah Marijan, sang Pendekar Kuku Bima[5]
Mungkin tidak pernah terbayangkan bahwa ajal mbah Marijan akan direnggut oleh ganasnya debu vulkanik merapi yang selama ini menjadi bahagian dari hidupnya. Mbah marijan terlahir dari keluarga yang bersahaja, sederhana hidup di alam pegunungan yang asri dan indah, gunung Merapi yang dipercaya ditinggali mahluk gaib yang masih diyakini keberadaannya dari sebagian masyarakat. Gunung Merapi tidak bisa dipisahkan dari keraton sehingga kepadanya diberi amanah oleh sang raja sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi juru kunci.
Pada tahun 2006 saat Merapi batuk-batuk dengan debu vulkaniknya yang sangat panas berbagai upaya para penguasa menghimbau agar Mbak Marijan mengungsi dengan penduduk ketempat aman tetapi dengan makna sesajen yang dipersembahkan dan kuku bima yang selalu diminum Mbak marijan, yang dapat membuat badannya ROSO-ROSO, sehingga dapat bertahan di tempat tinggalnya sampai merapi kembali tenang tanpa sesuatu yang terjadi terhadap dirinya.
Keberanian seorang Mbah Marijan menantang kekuatan alam, menjadikan dirinya menjadi selebrity yang menjadi model iklan dari suatu perusahaan jamu dengan gelar pendekar Kuku Bima yang ROSO-ROSO. Dengan gelar tersebut dan kesibukan Mbah Marijan shooting sebagai bintang iklan maka kewajibannya sebagai juru kunci merapi sudah semakin memudar, frekwensi persembahan sesajen sudah berkurang membuat penguasa merapi mulai murka.
Pendekar Kuku Bima sudah tiada
Pada tanggal 25 Oktober 2010, merapi yang telah bersatu dengan jiwa sang juru kunci meletus dengan menyemburkan debu yang tidak bisa lagi dikendalikan oleh juru kunci, sehingga kekuatan dan panasnya debu melulu lantakkan tempat tinggal dan menewaskan dirinya.
Kekuatan dan upaya mbak marijan telah maksimal untuk menjaga merapi sesuai amanah yang di terima dari seorang raja yang sangat dihormati, tetapi kekuatan dan kehendak TUHAN nya tak dapat dicegah. Dengan peristiwa semacam ini membuat kita dapat membuka mata hati bahwa kebatinan tidak dapat mengalahkan kekuatan dari TUHAN sang pencipta langit dan Bumi serta segala isinya. tetapi kebenaran absolut jualah yang punya kekuatan.




ARTIKEL 2
'Kuku Bima' Terus Tayangkan Iklan Mbah Maridjan Tapi Tak Ada Lagi 'Roso'![6]
Jakarta - Roso! Roso! Jargon iklan minuman energi Kuku Bima Energi milik PT Sidomuncul lekat dengan sosok Mbah Maridjan sang juru kunci Gunung Merapi. Meski Mbah Maridjan sendiri sudah tiada, iklan ini pun akan tetap ditayangkan PT Sidomuncul. Namun Iklan ini akan ditayangkan dengan jargon yang berbeda.
"Mengenai iklan, Sidomuncul akan terus menayangkan iklan Mbah Maridjan dengan jargon iklan baru 'Hidup adalah Kehormatan'," ujar Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat di RS Sardjito, Jl Kesehatan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010).
Irwan mengaku iklan ini bukan mengenang sosok Mbah Maridjan. Konsep iklan ini yakni kematian dan kehidupan adalah rahasia Tuhan. Mbah Maridjan dinilai sosok yang pemberani, sederhana, dan setia melaksanakan tanggung jawab sampai akhir hayatnya.
"Iklan yang lama selesainya baru tahun depan. Kita masih konsep untuk iklan baru ini," ujarnya.
Irwan mengatakan, royalti dari iklan baru ini nantinya akan diberikan kepada warga di sekitar rumah Mbah Maridjan yang ikut hancur terkena semburan wedhus gembel Gunung Merapi, terutama keluarganya. "Sidomuncul tidak suka gonta ganti ikon Kuku Bima. Tetap Mbah Maridjan, tak tergantikan," jelasnya.
Mbah Merapi dikontrak oleh perusahaan jamu PT Sido Muncul untuk iklan minuman berenergi 'Kuku Bima'. Saat itu, Mbah Maridjan dikontrak bersama petinju Chris John.



DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Cons Tri. 2010. Maskulinitas Perempuan dalam Iklan dalam Hubungannya dengan Citra Sosial Perempuan Ditinjau dari  Perspektif Gender. Dosen Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://regional.kompasiana.com/2010/10/27/mbah-marijan-sang-pendekar-kuku-bima/-12 diakses pada 12/06/2011

http://syahidismail.blogspot.com


[1] Judi Wajcman, Feminisme Versus Teknologi, terj. Ima Susilowati, Yogyakarta: SBPY-OXFAM UK-I, 2001, hal.160-
161.
[2] Judi Wajcman, Feminisme Versus Teknologi, terj. Ima Susilowati, hal.160-
161-162.
[3] (http://regional.kompasiana.com/2010/10/27/mbah-marijan-sang-pendekar-kuku-bima/-12 diakses pada 12/06/2011)
[4] (http://regional.kompasiana.com/2010/10/27/mbah-marijan-sang-pendekar-kuku-bima/-12 diakses pada 12/06/2011)
[5] (http://regional.kompasiana.com/2010/10/27/mbah-marijan-sang-pendekar-kuku-bima/-12 diakses pada 12/06/2011)
[6] (http://us.detiknews.com/read/2010/10/27/170100/1476825/10/kuku-bima-terus-tayangkan-iklan-mbah-maridjan-tapi-tak-ada-lagi-roso diakses pada 12/06/2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar