Nama : Syahid Ismail (NIM: 090901043)
Mata Kuliah : Teori Sosiologi Kontemporer
Dosen : Drs. Lina Sudarwati, M.Si.
DRAMA TURGI DAN INSTITUSI TOTAL
(Sebuah Paper Tentang Contoh Kasus Drama turgi dan Institusi Total)
- Contoh Kasus Drama Turgi
Dramaturgi memandang kehidupan sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas. Diri adalah pengaruh dramatis yang muncul dari suasana yang ditampilkan (interaksi dramatis), maka ia mudah mengalami gangguan atau mudah berubah.
Dalam paper ini penulis mengambil sebuah contoh kasus mengenai sikap sosial seseorang dipandang dari teori dramaturgi.
Seorang anak remaja (sebut saja namanya Abdul), merupakan seorang anak dari keluarga broken home, Ia berasal dari keluarga kaya sehingga ia terbiasa dengan gaya hidup orang kaya. Namun, semenjak ayah dan ibunya bercerai Abdul tidak mengetahui keberadaan kedua orang tuanya sehingga ia terpaksa bertahan hidup dari berjualan gorengan dan tinggal di rumah neneknya.
Meskipun dalam kondisi seperti itu, Abdul yang saat itu duduk di kelas 6 SD tetap berusaha mempertahankan image di depan teman-temannya. Ia selalu berusaha tampil cool seolah tidak memiliki masalah di rumah. Bahkan Abdul sering kali mengarang cerita bahwa kedua orang tuanya sedang mengerjakan tugas bisnis di luar kota dan jarang pulang kerumah. Abdul merasa perlu menyembunyikan masalah yang sedang dialaminya, bahkan ia sering kali mengatakan bahwa ia berjualan gorengan di sekolah hanya untuk latihan kemandirian saja dan ia tinggal di rumah nenek karena orang tuanya sibuk bisnis, padahal kenyataannya orang tuanya sudah bercerai dan tidak diketahui keberadaanya.
Jika dilihat dari teori dramaturgi, di panggung belakang (back stage) terdapat “tim” yang sengaja membuat sekenario agar Abdul beracting demikian. Secara teori bisa saja Andul tetap menampilkan sikap dan penampilan seperti bagaimana adanya, namun ternyata ada tim di dalam lingkungan Abdul yang memaksa Abdul untuk beracting seperti di atas.
Dalam teori dramaturgi juga terdapat seni pengelolaan kesan. Dalam kasus ini, Abdul tampak melakukan pengelolaan kesan agar image dia di hadapan teman-teman sekolahnya tetap baik. Abdul telah melakukan disiplin dramaturgis yang meliputi: menjaga kesadaran, pengendalian diri, dan pengaturan ekspresi muka dan suara. Abdul juga melakukan tindakan yang dapat menciptakan loyalitas dramatuargis agar penonton/audiens/teman-temannya tidak mengetahui pribadi dia yang sesungguhnya.
Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa perilaku Abdul di atas merupakan salah satu contoh kasus dari teori dramaturgi.
- Contoh Kasus Institusi Total
Institusi total maksudnya adalah institusi yang memiliki karakter dihambakan oleh sebagian kehidupan atau keseluruhan kehidupan dari individual yang terkait dengan institusi tersebut, dimana individu ini berlaku sebagai sub-ordinat yang mana sangat tergantung kepada organisasi dan orang yang berwenang atasnya. Ciri-ciri institusi total antara lain dikendalikan oleh kekuasan (hegemoni) dan memiliki hierarki yang jelas. Contohnya, sekolah asrama yang masih menganut paham pengajaran kuno (disiplin tinggi), kamp konsentrasi (barak militer), institusi pendidikan, penjara, pusat rehabilitasi (termasuk didalamnya rumah sakit jiwa, biara, institusi pemerintah, dan lainnya. Dramaturgi dianggap dapat berperan baik pada instansi-instansi yang menuntut pengabdian tinggi dan tidak menghendaki adanya “pemberontakan”. Karena di dalam institusi-institusi ini peran-peran sosial akan lebih mudah untuk diidentifikasi. Orang akan lebih memahami skenario semacam apa yang ingin dimainkan. Bahkan beberapa ahli percaya bahwa teori ini harus dibuktikan dahulu sebelum diaplikasikan.
Contoh kasus untuk institusi total dapat di lihat pada pendidikan paskibraka seperti dikutip penulis dari www.whooila.com (Selasa, 23 November 2010) sebagai berikut:
Judul: Siswi Anggota Paskibraka Diminta Lari Telanjang oleh Seniornya
JAKARTA - Seorang anggota Paskibraka tingkat DKI Jakarta dilaporkan mendapatkan pelecehan seksual dari seniornya. Siswi tersebut diminta lari telanjang dari kamar mandi ke kamar berkali-kali. Laporan tersebut dilayangkan orangtua siswi yang namanya belum diketahui itu.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (17/8/2010) mengatakan telah mengetahui hal tersebut. Foke mengatakan akan melakukan tindakan tegas. "Saya kira mereka yang bertindak tidak sesuai kode etik akan dikenakan sanksi," ujar Foke singkat.
Soal sanksi, Foke mengatakan belum dapat mengutarakannya. "Nanti kita lihat karena belum tentu semuanya pegawai negeri," kata Foke. Ditambahkannya, saat ini dirinya tengah meminta laporan lengkap soal kasus pelecehan seksual tersebut.(Kompas)
Menurut sumber lainnya penulis mengetahui bahwa kasus seperti di atas ternyata telah terjadi sejak bertahun-tahun lalu dan selalu dialami oleh para paskibraka junior. Ini adalah salah satu contoh bentuk institusi total yang dapat mempengaruhi sikap dan kepribadian seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar